Neo Liberalisme (I), tak perlu gentar


Neoliberalisme berarti pasar dan perdagangan bebas tetapi arti yang mendalam adalah berkurangnya campur tangan pemerintah dalam kegiatan bisnis. Mengurangi sampai 100% adalah tidak mungkin tetapi secara bertahap pemerintah campur tangan pemerintah akan berkurang. Kalo berkurang, siapa yang mengatur? Pasar. Apakah gerangan pasar itu? Pasar adalah sekelompok ORANG2, bukan tempat, terdiri dari penjuwal barang dan jasa dan pembeli. Apakah semua orang adalah pasar? Bukan, yang namanya pasar adalah orang yang MAMPU dan MAU menjuwal/membeli. Kebanyakan dari kita mau piknik ke Las Vegas tetapi hanya sebagian yang mampu. Yang tidak mampu, bukan pasar. Hampir semua dari kita mampu membeli kucing tetapi hanya sebagian mau. Yang tidak mau bukan pasar. Hampir semua dari kita mampu juwal tenaga sebagai tukang cuci piring tetapi tak seorangpun mau. Maka kita bukan pasar tukang cuci piring.

Konsep kedua dalam perdagangan/pasar bebas adalah hukum permintaan-penawaran. Barang/jasa apa yang disediakan dan berapa harganya ditetapkan oleh penjuwal/pembeli. Maka ada tiga macam pasar yaitu

(a) pasar berimbang dimana penjuwal-pembeli sama2 kuatnya,
(b) pasar penjuwal dimana penjuwal lebih kuat dan
(c) pasar pembeli dimana pembeli yang lebih kuat.

Contoh kasus (c) adalah pada angkot. Kalo jumlah angkot terlalu banyak, maka akan terjadi persaingan. Jika dibiarkan maka sebagian dari angkot akan bangkrut yang menyebabkan jumlah angkut berkurang. Ketika berkurang, maka angkot2 yang tersisa akan bisa hidup dan menghasilkan laba. Ketika banyak yang laba, pendatang2 baru bermunculan maka terjadi persaingan hebat lagi, ada yang bangkrut lagi, yang tersisa bertahan laba, pendatang baru bermunculan, ... demikian terjadi siklus sehingga terjadi keseimbangan mencapai level (a).

Dalam praktek negara mengatur dengan membatasi izin trayek. Ini tidak dibenarkan dalam neolib. Adalah tugas negara untuk menjaga ketertiban. Negara harus mengatur agar tak, macet, saling tawuran antar sopir rebutan penumpang dst. Itu saja, bukan mengatur jumlah trayek yang hanya menguntungkan yang mendapat izin. Kalo ada yang bangkrut, yo bèn. Siapa suruh masuk bisnis jenuh angkot?

Bagaimana dengan modal kuat? Ia mampu bertahan sehingga yang lain koit lantas menguasai pasar. Jangan kuatir, ada gula ada semut. Ada laba ada penantang. Si modal kuat akan diembat pendatang baru yang setara. Kekeliruan yang menghinggapi orang2 adalah kalo neolib akan terjadi (b) dimana segelintir orang/institusi mendikte barang/jasa apa yang dijuwal dan brapa harganya.

Terkadang negara mencampuri dengan mengatur pembatasan2. Jika pembatasan2 ini tidak banyak maka akan terjadi persaingan bebas, si kuat akan ditantang. Jika terjadi persaingan maka sikuat sudah tidak bisa lagi mendikte pasar. Pembeli akan memilih barang/jasa x, y, atau z. Terbukti Coca Cola dihadang teh Sosro. Teh Sosro disaingi freshtea, teh kotak, dll. Mak Donal tidak bisa membunuh Mak Harti, dst. Orang bisa memilih Samsung, Erikson, Kiano, dst.

Kenapa? Karena prmbeli adalah bagian dari pasar. Dalam pasar yang bebas pembeli bebas memilih mana yang dibeli. Bebas memiliki saham manapun, dst. dengan adanya Petronas, Shell, dll, Pertamina dipaksa untuk bersaing. Agar lebih efisien, lebih bersaing. SDM dipaksa berbuat terbaik agar Pertamina mampu bersaing.

Bagaimana dengan raksasa2 yang nginjek2 tanah air. Kalo kita tidak bisa melawan, bergabung. Beli saja saham2nya. Semampunya, kalo cuman mampu punya saham sejuta, belilah sejuta. Maka ia akan berada dipihak yang dinilainya kuat. Masalahnya adalah orang2 tidak brani memiliki saham. Takut rugi. Habis itu minta proteksi, subsidi, fasilitas, dlsb.

Contoh lain adalah hambatan tarif. Barang2 murah, misalnya barang2 sederhana made-in RRC, dihadang dengan bea masuk katakan saja 40% dimana 25% adalah untuk penghasilan negara untuk membiayai belanja rutin. Fungsi kedua adalah untuk melindungi penjuwal2 dalam negri. Fungsi ketiga, dengan 15% sisanya negara menggunakan untuk subsidi misalnya. Jika itu dipangkas menjadi hanya 25% maka produsen2 mesin dalam negeri akan koit, dut. tidak bisa bersaing harga. Kedua, negara kehilangan pendapatan untuk subsidi. Tetapi, siapa yang diuntungkan? PEMBELI!!!! Ingat pembeli/konsumen adalah pasar.

Karena barang lebih murah, pembeli membelanjakan kesektor lain. Maka bersamaan dengan koitnya yang tak mampu bersaing dengan RRC, ada sektor2 lain yang bersemi. Katakan saja sektor mesin mem-phk 100, maka yang bersemi bisa saja membuka lowongan 110. Inilah NeoLib, pasar yang menentukan, bukan negara. Terserah pembeli2 kelebihan uangnya mau diinvestasi/konsumsi kemana. Biarkan pasar self regulating.


Bersambung ke NeoLib-II

1 komentar:

katakataku on 4:17 PM said...

oh jadi itu sedikit makna dari lanjutkan!!! (LOL)

 

Xibroto Files

Friends

About Us

Xibroto Files Copyright © 2009 BeepTheGeek is Designed by Gaganpreet Singh