Dasar2 Kapitalisme VII


Kisah utang RI.

Image

Selasa, 14 Oktober 2008 - 11:55 wib
Puluhan aktivis yang tergabung dalam koalisi antiutang (KAU) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung World Bank di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta Pusat.

Dalam aksinya, massa mendesak penghapusan utang yang tidak sah oleh Bank Dunia. Karena dengan hal tersebut, massa menilai dapat menyebabkan krisis iklim.

"Kebijakan bank dunia tidak berpihak kepada rakyat dan merugikan masyarakat dunia. Sehingga mengakibatkan tidak hanya terjadi krisis ekologi, tetapi krisis finansial yang terjadi di seluauh dunia saat ini," ujar Koordinator KAU, Dani Setiawan dalam orasinya di depan Gedung World Bank, Selasa (14/10/2008).

Dalam aksinya, massa membawa bola dunia berukuran besar. Mereka juga melakukan aksi teaterikal yang menunjukkan kesengsaraan akibat kebijakan Bank Dunia itu. Pantauan okezone, aksi ini dikawal ketat puluhan satuan pengaman SCBD.

Image

Pertama : mau ngemplang? RI mau ngemplang? Dalam kapitalisme K memiliki keistimewaan : seharusnya tidak dikemplang. Barang siapa mengemplang ia akan dikucilken oleh masyarakat K. Sokoguru kapitalisme adalah E+I+K+N. Jika K sebagai salah satu tiangnya ndak ado, bangunan akan ambrol. Sekarang saja semua N terkencing2 menjamin K.

Kedua, simak kisah sbb. E (+I) punya modal 300. Yang 100 buat modal kerja dan yang 200 + utang K 800 beli hotel-A seharga 1000 dan jadi agunan. Setelah sekian tahun, E nyicil sehingga utangnya tinggal 600. E kemudian mendekati K dan mintak agunan dievaluasi. Ternyata harga hotel lebih dari 1000. Maka K mintak utang diperbarui dan disetujui utang yang tinggal 600 ditambah 200 lagi menjadi 800.

Dengan uang 200 tadi, E membayar uang muka hotel-B. E lantas ke K lagi ngutang 800 dengan agunan sertipikat hotel-B. Karena pasaran hotel tadi 1,100, K setuju. Maka E sekarang punya dua hotel. Bersamaan dengan itu utangnya membengkak menjadi dua kali lipat. Bertambah kaya utangnya bukan berkurang mbalah tambah bengkak

Itulah modus operandi kapitalisme : utang utang utang utang utang utang utang ... dst. Banyaknya utang bukan selalu kabar buruk, bisa justru sebaliknya, banyak utang berarti modal membesar! Jika K memiliki utang 8000 itu bisa berarti ia punya 9-11 hotel! Modalnya yang semula 300an jadi 2000 lebih. Apa artinya? Cicilan = akumulasi modal!

Tentu saja dalam kenyataan prosesnya tak sesederhana dan segampang itu. Intinya utang besar bukan selalu berarti kabar buruk. Tetapi juga jangan tergesa menyimpulken itu good news. Kita lihat.

RI sejak jaman kelahiran orba 1966 telah ngutang ke IGGI. Mula2 ngutang 200 juta dollah. Pada 1991 Jan Pronk boss IGGI mulai bawel, bukan lagi ngurusi kutang tetapi bising2 urusan non utang. HMS marah, dan Jan Pronk beserta Belanda dipecat! Tanpa pesangon. Kemudian ganti ngutang ke CGI sampai tahun 1997. Ketika terjadi krismon terpaksa RI ngutang lebih besar. Masih inget gambar sbb :

Image

Itu adalah kenangan pahit ketika RI kena krismon terpaksa terbongkok2 kepada tuan IMF. Bagaimanapun juga HMS adalah representasi WNI yang diberlakuken sebagai ‘pesakitan’ seolah RI bangsa yang dungu. Sekarang ketika USA dan negara2 maju termehek2 mangsalah krisis finansial, ketahuan yang dungu bukan hanya RI :-)

Belum lama ini CGI dan IMF kita lunasi. Apakah utang kita berkurang? Bukan! Itu hanya sekedar ganti BRI ke BCA. Kenapa? Karena CGI dan IMF bawel seperti nenek2 lampir. Kedua, pusat K bergeser ke Asia. Sodara tua Jepang adalah langganan K lama, dari dolo. Babah RRC sekarang K numero uno. Petro dollah Arabia juga banyak duit. Era kreditor barat sudah berakir. Ketiga, pasar uang dalam negri dah jalan dan RI sudah kepasar uang swasta ke USA.

Apakah utang kita bad or good ? Pertama adalah kriteria layak utang dolo. Kalao kita KPR maka ada rasio utang-agunan, 20% dari kita sisanya dari K. Dalam hal yang ngutang negara maka yang dipakai antara lain adalah rasio utang dengan GDP. GDP itu gampangnya tingkat produksi suatu negara. Rasio ini maksimum 60an % dan RI berada pada 30-40%. K akan mau ngutangi RI.

Ada utang yang bad misalnya karena dipakai buat bailout waktu krismon dulu, dikorupsi, bencana, kenaikan BBM tak terduga yang membengkakken subsisi, BUMN rugi, dll. Ada juga yang produktip disalurken ke sebagai kredit usaha, kpr, dll. Ada pula yang dipakai untuk infrastruktur dimana benefitnya baru ketahuan sesudah jangka panjang. Ada juga yang kalo tidak dibiayai dengan utang, kerugiannya jauh lebih besar. Sulit bagi kita untuk menyimpulken tanpa data2. Koalisi Anti Utang hanyalah LSM kecil. Mereka tidak benar2 tahu apakah utang sekarang kekecilan, kegedean, atau sudah pas? KAU pikir (k)utang RI sudah kegedean seperti ini

Image

Kesimpulan : bebas utang itu baik tetapi bukan keharusan

Kalo jatuhnya lebih menguntungken tambah utang, kenapa tidak? Yang jadi persoalan adalah bagaimana mendayagunaken utang semaksimum mungkin. Bukan dengan mengurangi utang.

Lihat juga postingan : Jam Utang

0 komentar:

 

Xibroto Files

Friends

About Us

Xibroto Files Copyright © 2009 BeepTheGeek is Designed by Gaganpreet Singh