Prakata


Pertanyannya sederhana, apa saja yang bisa menunjang atau menghambat karir ? Jawabannya susah. Bukan karena jawabannya tidak ada, justru sebaliknya, jawabannya terlalu banyak. Kesulitan kedua, menyusun faktor2 yang berserak ini secara sistimatis. Artikel ini jauh dari ngilmiah tetapi saya punguti dari jalanan. Buku2 pop. Mengamati kisah2 nyata disekitar kita. Saya secara pribadi sekian tahun lamanya mengamati mengapa seseorang lebih sukses dari lainnya. Pengamatan atas kawan2 saya di SMU, Universitas, dll. Ini artikel sederhana. Banyak yang dulu disekolah sama sekali menonjol, eh ... secara tak terduga .... sekarang berkibar.

Banyak artikel tentang orang2 besar, seperti Bill Gates atau Jack Welch. Atau Douglas McArthur, dll. Dalam skala nasional, ada Ir. Ciputra sang pelopor. Atau, Abeng yang manajer satu milyar yang jadi menteri mbèl gèdès. Atau Dr. Mochtar Riyadi – sang bankir bertangan dingin. Dll, dll ....

Tidak, saya tidak mencontoh tokoh2 skala nasional atau megacorporation. Terlalu tinggi ! Contoh2 yang saya amati adalah kawan2 kita. Tetangga2 kita, mantan staff2 saya dll. Tentang Hasan yang dulu bekerja sebagai mandor Perusahaan Jepang. Yang sekarang punya perusahaan sendiri. Tentang Siswanto yang dulu dipecat oleh atasannya. Sekarang malah menjadi mitra perusahan yang memecatnya. Tentang bu Eni, perempuan lulusan D3 yang bahasa Inggrisnya berantakan, yang mengawali karirnya sebagai sekretaris. Sekarang iapun sebagai direktris dengan perusahan Internasional ! Tentang Musadi yang dulu jualan ikat pinggang, dompet, dan barang2 kecil dari kulit. Ia ngasong di Malioboro. Sekarang, pada usia sebelum 40 tahun sudah mampu naik mersi.

Tentang kawan saya yang insinyir diperusahan minyak, yang mencoba bisnis sendiri dan bangkrut. Ia insinyir yang mumpuni tetapi pebisnis yang payah. Sekarang ia kembali berkibar sebagai insinyir mumpuni.

Mengapa mereka lebih berhasil dari yang lain ? Mereka tidak berpendidikan tinggi. Hasan & Siswanto malah cuma lulus SMU. Apa rahasianya ? Ini bukan artikel tentang leadership, enterpreneur ship atau managerialship. Tetapi tentang menjadi staff atau karyawan suatu perusahan. Tentang menjadi Corporate Warrior atau Ksatria Korporasi. Atau Corporate Gladiator.

Ini bukan untuk mereka yang cita-citanya sederhana. Hidup sederhana, seadanya sekadar menjalani hidup, Menerima pemberian. Saya tidak mengatakan ini falsafah yang buruk. Falsafah ini sama bagusnya dengan mereka yang berpembawan ambisius, ingin meraih bintang gemintang dilangit. Faktanya, banyak dari mereka yang tidak ngongso (berambisi) malah melejit ! Tidak banyak, memang. Jika berfalsafah hidup seadanya, artikel ini tak berguna. Silahkan ‘del’.

Sebelum kita mulai, ingat hukum I :
Gagasan (inspirasi) hanya menyumbang 1%; yang 99% adalah perspirasi atau kerja keras untuk mewujudkan (Thomas Alva Edison)

Artikel2 ini hanya memberikan gagasan2, ide2, inspirasi2, yang nilainya kurang dari 1%. Sisanya terpulang kepada anda sendiri.

Salam
S. Brotosumarto


Lanjutken ke Pendahuluan

0 komentar:

 

Xibroto Files

Friends

About Us

Xibroto Files Copyright © 2009 BeepTheGeek is Designed by Gaganpreet Singh