4. Peringkat LoC


Kita sederhanakan peringkat tersebut menjadi 3

1. ELC – External Locus of Control : kurang dari 40
ELC adalah mereka yang memahami bahwa kejadian2 yang dialami lebih disebabkan oleh faktor2 diluar kendalinya. Mereka percaya bahwa tindakan2nya terdorong oleh kekuatan2 luar. Sebagai konsekuensinya ia menjadi pasifis (sangat pasip), apatis, dan punya sikap fatalistik. Ia menyerahkan dirinya kepada ‘nasib’. Kurang berinisiatif, motivasinya lemah, dan kurang berani untuk ambil resiko. Peluang untuk sukses rendah. Seandainyapun ia ‘beruntung’, tidak mudah baginya untuk mempertahankan keberuntungannya.

2. Berimbang : >=40 dan <=60
LoC berada diantara External dan Internal. Secara umum mereka menganggap bahwa sampai derajad2 tertentu mereka bisa mengendalikan dan mempengaruhi beberapa aspek kehidupan. Pada sisi yang lain mereka merasa bahwa keadaan2 yang terjadi berada diluar jangkauannya. Mereka yang lebih dekat ke angka bawah (40) lebih bersikap eksternal, kehidupannya banyak dipengaruhi faktor2 eksternal. Mereka mirip ELC, condong bersikap fatalistik dan pasip. Peluang meraih sukses tidak mudah. Mereka yang mendekati angka tinggi (60) cenderung menganggap kejadian2 yang menimpanya kebanyakan adalah karena perbuatan2nya. Mereka cenderung bertanggung jawab dan menghargai dirinya bahwa keberhasilan2 yang dicapainya adalah karena FI yang dimiliki.

Mereka ini berimbang dalam menyikapi faktor2 internal maupun eksternal.
· Sangat penting untuk menerima keterbatasan dirinya.
· Tidak kalah pentingnya untuk senantiasa berupaya semaksimal mungkin dalam menggapai keberhasilan.
· Walaupun secara umum keadaan berimbang adalah sehat, upayakan untuk menaikkan peringkat lebih ke Internal.

3. ILC
LoC berada di Internal. Mereka mengartikan bahwa hasil2 yang terjadi berasal dari FI, bisa kecerdasan, pesona, ketekunan, kekerasan kemauan, dll. Hasil adalah akibat dari tindakan2nya. Secara umum sikap ini menghasilkan
· Kemauan untuk bertanggung jawab
· Mudah dimotivasi
· berdaya juang tinggi,
· gigih,
· punya nyali bertarung dengan resiko.

Tak pelak lagi ILC memiliki peluang lebih bagus untuk meraih sukses.

Secara teknis kita bisa katakan bahwa ELC adalah ‘kurang sehat’, Berimbang adalah ‘normal’ dan ILC adalah ‘sehat’. Ini memperkuat rumus yang sudah kita jabarkan
S = S{FE(FI)+FI+Fx(FI)}

Sikap Bertanggung jawab
ILC tidak mudah menyalahkan ke faktor2 luar. Ia terbiasa memikul tanggung jawab atas peristiwa2 yang dialaminya. Kemauannya untuk bertanggung jawab terbawa keluar. Orang2 mencari mereka yang punya tanggung jawab tinggi dan ILC biasanya mendapatkan pekerjaan2 atau tugas2 yang menuntut tanggung jawab. Makin tinggi jabatan seseorang makin besar tanggung jawabnya. Tanggung jawab yang terasa berat bagi kebanyakan orang menjadi relatip enteng bagi ILC. Sebaliknya, yang bukan ILC kurang terbiasa bertanggung jawab. Mereka mudah men-cari2 kambing hitam. Atau, tanggung jawab terasa sebagai beban bagi ELC. Ini menghambatnya ke titian yang lebih tinggi.

Mudah dimotivasi
Jika mereka yang memiliki sikap Berimbang digambarkan sebagai premium, maka ILC adalah premix atau super-tt. ILC sangat responsif dengan motivasi. Mampu menghasilkan self motifvation. Sebaliknya, yang bukan ILC sering lemah motivasinya karena mereka sering menyandarkan pada nasib.

Daya juang tinggi dan gigih
Karena ia merasa bahwa nasibnya bukan ditentukan oleh faktor2 diluar dirinya, otomatis ILC memiliki daya juang yang tinggi. Ia mendapatkan segala sesuatunya dengan berupaya, bukan hanya dengan mengharap datangnya rezeki. Non ILC bersandar pada kejadian2 diluar kendalinya dan sering berpendapat buat apa repot2, nanti toh nasibnya akan ditentukan oleh faktor2 luar itu. Akibatnya daya juang non ILC memble, mudah menyerah. Sikap gigih adalah faktor penentu dalam menggapai keberhasilan. Sukses berkorelasi positip dengan kegigihan.

Punya Nyali
ILC memiliki nyali untuk ambil resiko karena ia punya keyakinan untuk mengendalikan kehidupannya. Ia berani berpindah pekerjaan, berseberangan dengan atasan, berinvestasi, mengemukakan pendapat, dst, dst. Masuk akal jika ILC punya peluang tinggi untuk meraih sukses. Sebaliknya, non ILC bersikap ‘gambling’, berjudi, dan untung2an. Jika mendapatkan keberuntungan ILC mampu mempertahankan menjadi lebih langgeng. Sebaliknya, non ILC sulit mempertahankannya. Nyali bukan hanya untuk pengusaha. Semua orang harusnya memiliki sikap ini. Semakin tinggi jabatan, makin banyak nyali dibutuhkan terutama untuk tindakan2 tidak populer seperti PHK.


Lanjutken ke 5. Simulasi

0 komentar:

 

Xibroto Files

Friends

About Us

Xibroto Files Copyright © 2009 BeepTheGeek is Designed by Gaganpreet Singh