1. SWOT


Hukum ke II :
Success is a Journey, not a destination


Sukses adalah sebuah pengembaran, bukan merupakan suatu akir. Sukses adalah untaian keberhasilan yang berkesinambungan. Jika anda ingin menjadi Managing Director, atau Presiden Direktur, Vice President, Chief Excecutive Officer, Chairman of the Board of Director, dst, dst, kita harus melalui suatu perjalanan. Kita bisa saja mulai sebagai kasir. Disusul dengan sukses2 yang terus menerus. Bahkan jikapun kita sudah pangsiun, kita masih berada pada pengembaraan. Di palagan tak bertepi.

Kini kita sampai pada pertanyan2, berapa besar peluang kita untuk sukses ? Atau, kembali pada pertanyan awal, mengapa yang satu lebih sukses dari yang lain ? Karena keberuntungankah ? Karena pandaikah ? Karena ia dari suku tertentukah ?

Menjawab pertanyan ini sangat sulit. Pertama, sulit digeneralisir. Kiat2 sukses seseorang tidak selalu bisa diterapkan pada pribadi yang lain. Harus dilihat kasus demi kasus. Kedua, opini tentang bagaimana meraih sukses juga ber-macam2 dan begitu banyaknya sehingga kita seolah dibelantara, sulit memilih mana yang tepat guna. Ketiga, begitu banyaknya faktor2 yang menentukan keberhasilan seseorang. Mustahil merangkum semua itu. Kata Asmuni Sri Mulat : “hil yang mustahal”

Namun demikian, paling tidak kita bisa memindai unsur2 apa saja yang bisa mendukung kita supaya berhasil. Pada dasarnya, faktor2 itu bisa kita pecah menjadi tiga bagan utama

  1. Faktor Internal
  2. Faktor Eksternal
  3. Faktor X

Lho ? Kok, ada faktor-x segala ? Itulah, ini bukan sain. Ini adalah seni hidup. Seperti olah raga, selalu ada yang tak terduga. Selalu ada underdog. Selalu ada yang sulit dijelaskan.

Kita akan mengawali dengan sikap introspektif, menggali diri kita sendiri. Apa saja kekuatan2 yang kita miliki. Apa saja kelemahan2 yang kita miliki. Kemudian, kita simak faktor2 luar. Seperti perusahan yang secara pereodik melakukan SWOT. Banyak yang sudah tahu SWOT itu apa – Strength Weakness Opportunity Threat atau kekuatan - kelemahan - peluang - sandungan. Kekuatan / kelemahan kita adalah faktor2 internal. Peluang / Sandungan adalah faktor2 Eksternal. Rahasia sukses sering terletak pada kesesuaian antara faktor2 internal dengan eksternal. Kesesuaian antara nature (bawaan) dan nurture (asuhan).

Ada seseorang yang memiliki kualitas baik tetapi ia dalam faktor eksternal (FE) yang kurang mendukung sehingga tidak berkembang. Ada pula seseorang yang faktor internalnya (FI) mampu mengalahkan faktor2 ekternal. Sebutir berlian, walaupun dikubangan lumpur, akan tetap bersinar. Ada pula kejadian seorang yang sebenarnya pas2an tetapi berada disektor eksternal yang sangat mendukung dan membuatnya bersinar. Alangkah baiknya jika kita bisa menyimak faktor2 tersebut dengan saksama.

Berikut bagan Kwadran kombinasi2 FE & FI. Ada 4 kwadran. Kwadran I : FE & FI dua2nya bagus. Ini kondisi ideal, sukses bakal tergapai.




Kwadran II : FE buruk, FI bagus
Kwadran III : FE & FI dua2nya buruk. Ini adalah sebuah petaka.
Kwadran IV : FE bagus, tetapi FI buruk

Idealnya, kita mencari ‘habitat’ (faktor eksternal) yang sesuai dengan karakter, bakat dan minat (faktor internal) kita. Idealnya kita berada di kwadran-I. Yang sering terjadi sukses adalah being in the right time and right place – berada di waktu dan tempat yang tepat. Sialnya, mencari habitat yang sesuai tidak gampang. Ini yang akan kita diskusikan. Bagaimana jika kita kecemplung di kwadran yang tidak sesuai dengan harapan ?

Lanjutken ke 2. Kemampuan

0 komentar:

 

Xibroto Files

Friends

About Us

Xibroto Files Copyright © 2009 BeepTheGeek is Designed by Gaganpreet Singh